Bisnis Brand Lokal Ini Makin Eksis di Tengah Pandemi

Pandemi covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, menyebabkan beberapa segmen industri fashion turut mengalami pelemahan.

Namun, kondisi berbeda dialami Bono Watch. Salah satu brand lokal asal Bandung ini, justru menemukan momentum dan kesuksesan di masa pandemi covid-19.

Melalui strategi adaptif dengan hype fashion Korea, Bono Watch mampu beradaptasi dengan baik dalam situasi pandemi, sehingga makin dikenal dan diminati masyarakat, khususnya oleh mereka yang familiar dengan online shopping.

Product Director Bono Watch, Yori Imam Arsalya, mengatakan, Bono Watch di bulan ini akan meluncurkan varian terbarunya bernama Bono Siena Papillon Silver Milanese. Jam tangan ini, merupakan produk keempat yang diluncurkan Bono Watch pada tahun 2021 ini.

“Siena Papillon mengakomodasi tren Korea yang saat ini sedang mewabah di Indonesia. Secara visual, tone dan mood jam tangan ini kami sesuaikan dengan fashion ala Korea. Jam tangan ini sesuai dengan hype fashion Korea yang tengah tren di Indonesia. Bono Watch menghadirkan jam tangan warna silver dengan aksen unik yang dikhususkan untuk kalangan wanita. Siena Papillon mengadopsi detail kupu-kupu dengan bubuk kerlip metalik pada area dial yang berwana hitam.

“Aksen kupu-kupu ini sengaja disamarkan agar menimbulkan kesan elegan nan mewah. Jadi, gambar kupu-kupunya tak terlihat kentara. Hanya akan terlihat jelas jika terkena cahaya,” jelasnya.

Menurut Yori, jam tangan berdiameter 36 milimeter (mm) ini, terbuat dari bahan zinc alumunium yang tipis, ringan dan dipastikan tahan air.

Kaca pelapisnya menggunakan bahan kristal mineral dengan tebal 1,5 mm. Sementara untuk strap berbahan stainless steel sehingga menghasilkan warna silver yang menawan.

Jam tangan seberat 600 gram ini menggunakan mesin Japanese Quartz Small Second dengan akurasi 20 detik per bulan. Untuk harga jualnya dibanderol Rp825.000 per unit.

“Filosofi jam tangan ini ingin terlihat beda dengan jam tangan lainnya. Tentunya dengan aksen yang melambangkan perempuan yakni kupu-kupu,” pungkas Yori.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *